Menu Atas

OZ Themes
Wednesday, March 3, 2021, March 03, 2021 WIB
Last Updated 2021-03-16T02:55:58Z

Bakti Nyata Bersama Masyarakat Sinjai

Penulis: Putri Mujahida Rusanah

Lapmijuang - Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa merupakan sebuah organisasi yang menyediakan wadah atau wahana bagi para pemuda mahasiswa untuk dapat mengaktualkan potensi akademik dan non akademik atau lebih jelasnya dapat mengaktualisasikaan ilmu pengetahuan yang didapatkan baik dalam dunia akademik maupun didunia luar akademik yang berorentasi kepada masyarakat, yang titik gerakannya memfokuskan pada pembelaaan terhadap masyarakat. 

Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa berusaha menjelaskan keeksistensiannya bahwa gerakannya ini bukan hanya ada sebatas hiasan belaka melainkan jauh dari itu koalisi perjuangan pemuda mahasiswa berusaha menjelaskan bahwa gerakan ini memang benar-benar hadir memberi teduh bagi masyarakat dalam pengabdian nyata. Dan salah satu bentuk pembuktian itu dijelaskan secara baik oleh koalisi perjuangan pemuda mahasiswa dengan menghadirkan proker abdi nyata angkatan Animo yang diberi nama Baksos yang tempat kegiatannya berpusat di Sinjai barat (Manipi). 

Inilah kisah kami angkatan Animo koalisi perjuangan pemuda mahasiswa di desa binaan Sinjai Barat (Manipi)
Malam itu pukul 20.00 kami berangkat ke Sinjai barat dengan kendaraan roda dua yg berjumlahkan 10 orang. 

Di sepertiga perjalanan kejadiaan ekstrim menimpa kami, saya dan teman bernama Iswan mengalami celaka kecil yang berakibatkan cedera pada lutut kanan saya
namun itu tidak mematahkan semangat kami untuk melanjutkan perjalanan, optimis tetap terpatri dalam diri kami. 

Sesampainya di sana kira-kira pukul 02.30 kami mendapat sambutan ramah dari sang empuhnya rumah. 
Ternyata benar apa kata orang, jatuh cinta pada pandangan pertama memang nyata adanya, Aku jatuh cinta saat pertama kali melihat pesona sinjai. Adem, tentram nan damai itulah gambaran kecilnya. 

Beberapa agenda yang kami tergetkan di sana satu per satu terealisasi mulai dari investigasi pupuk subsidi, BPNT sampai kasus dugaan korupsi di tubuh Pemerintahan daerah kabupaten Sinjai.
Baksos yang tadinya hanya sebatas bakti sosial yang banyak dipahami orang-orang dan termasuk saya sendiri adalah hadir untuk sapu-sapu atau membersikan lingkungan dari kotoran sampah itu menjadi menarik dikarenakan kecekatan dari angkatan Animo dalam merespon kondisi sosial yang ada pada wilayah Sinjai barat (Manipi) dimana kami menyadari bahwa ada banyak kejanggalan. 

Dari beberapa kejanggalan itu kami mengambil beberapa opsi yang perlu didalami diantaranya yaitu melakukan Investigasi Pupuk, BPNT, dan dugaan kasus korupsi Pemerintahan kabupaten Sinjai namun yang lebih difokusi adalah investigasi pupuk. Investigasi pupuk ini berusaha mendalami masalah-masalah yang berkaitan dengan pupuk bersubsidi diantaranya meliputi kouta pupuk bersubsidi yang di berikan pemerintah kepada masyarakat, jenis jenis pupuk, dan besaran pupuk yang diperoleh oleh masing masing petani dari pemerintah dan nyatanya fakta lapangan yang diperoleh dari investigasi tersebut terdapat beberapa tindakan menyimpang yang dilakukan oleh pemerintah atas pendistribusian pupuk bersubsidi ke masyarakat. 

Siang pukul 13.30 karena terniat dari awal untuk membantu warga yang notabenenya petani, aku dan salah satu temanku Irma namanya bernekat untuk pergi ke sebuah sawah yg tidak jauh dari rumah. 

Seorang pria yang saya tegur saat sedang membajak sawah di pembatas sawah tersenyum seolah mengajak untuk mendekat, melihat reaksinya itu aku semakin girang untuk mendekatinya.
Sapaan akrab mulai terbangun, akirnya aku dan temanku Irma membantunya untuk menanam cabai di tanah yang telah diberi pupuk, pertanda siap menanam. 

Setelah selesai menanam puang petani itupun mengajak untuk mengelilingi kebunya yang lumayan luas, mata tertuju kemana-mana melihat gantungan buah-buah segar yang ada di sekelilingku mulai dari tomat dan buah buahan lainya. 
Diapun memetik beberapa buah tomat untuk dibawa pulang ke rumah. 

Menginginkan sawah menjadi semacam tempat meditasi yang hening tentunya adalah bentuk keegoisan pribadi. Tak seorang pun berhak mengklaim alam semesta sebagai miliknya pribadi, dan dengan demikian menjadikan setiap orang berhak menikmati alam semesta. Dengan jumlah manusia yang banyak dibandingkan dengan sawah yang lebih sedikit, maka keramaian disetiap sudut sawah di musim hujan adalah sesuatu yang seharusnya diprediksi, dan selayaknya dimaklumi.

Di pinggir sawah, orang-orang berfoto dengan gayanya masing-masing. Aku juga sama, untuk apa? Untuk bersanding dengan sebuah keagungan dan awan, gunung, kabut pun jadi seperti bedak dan gincu yang ditorehkan pada muka yang tak rupawan.Ada keinginan untuk memerangkap keindahan itu ke dalam media yang dapat kita genggam, hingga dapat kita pandangi setiap malam. Tak sanggupkah jika hanya kelima indera ini saja yang merekamnya, agar kita tak perlu habiskan waktu merancang gaya. 

Keramaian itu menjemukan terlebih jika kau rasakan di tempat dimana seharusnya sunyi merayakan diri dan semilir angin menjadi pelepas letih, seharusnya. Tapi nyatanya, bagaikan pemburu, keramaian tak kenal malu untuk merenggut setiap ruang yang tersisa.

Rabu, 24 februari 2021 Karna daya kreatifitasnya teman-teman angkatan Animo maka kami mengajukan satu agenda produktif untuk mengisi waktu luangnya teman-teman yaitu POSPINDU (Posko Pembinaan Terpadu) yang dihadiri oleh ibu-ibu dari tetangga sekitar dan dibantu juga oleh kak Dila kaka dari Kooster pemilik rumah yang ditempati baksos. 

Alhamdulillah Kegiatan berlangsung dengan lancar. 

Setelah data semua terkumpul kamis, 25 februari 2021 Koalisi perjuangan pemuda mahasiwa melakukan gelar aksi di sinjai kota tepatnya di dinas Pertanian 
dengan membawa beberapa grand isu. 
Mengejutkan ketika aksi berlangsung ada seorang lelaki paru baya yang mengenakan pakaian batik rapi mengamuk dan melemparkan bakaran ban yg telah di bakari masa aksi ke jejeran motor masa aksi tersebut, namun niat buruknya melenceng tidak tepat sasaran. 
Setelah selesai melakukan aksi demonstrasi semua masa aksi pulang ke posko. 

Keesokan harinya setelah selesai shalat jumat sebagai tanda perpisahan koordinator steering dalam hal ini sapaan hangatnya kak Uga mengajak semua teman-teman panitia baksos untuk berekreasi di salah satu taman surga desa manipi yaitu air terjun.
Semua terlihat riang dan gembira
Seperti menikmati panorama di alam terbuka tersebut. 

Benar kata pepatah habis bahagia terbitlah sedih. Tiba masa perpisahan isak tangis haru terdengar di beberapa sudut kamar. Setelah selesai berkemas semua berpamitan kepada ibundanya kak Uga 
Terlihat sayup mata sang ibunda hebat tersebut, mata berkaca-kaca seolah tidak mengikhlaskan akan perpisahan ini. 

Banyak cerita yang kami alami, menggugah nalar juga emosi, entah itu fisik maupun materi. Namun sayang semuanya itu tak bisa kutuliskan di sini. Tapi satu yang sangat berkesan bagi kami adalah, tentang bagaimana mereka menyambut ramah kami dengan pesona senyum yang tulus nan ikhlas. 

Perjalanan kami tak sempurna, sungguh penuh cacat khas manusia. Namun percayalah kawan, kami telah melakukan yang terbaik, setidaknya untuk saat ini. Harapan membumbung tinggi ketika kami pergi. Harapan agar perjalanan kami berarti bagi mereka agar tak sia-sia dan bisa membangun asa dan jika cerita ini terlihat menggurui, maka maafkanlah saya, karena hati ini hanya ingin berbagi, berbagi apa yang ada.

Panas mentari yang membakar kulit saat ini membuatku terpaku di sudut bisu. Betapa aku merindukan butiran-butiran bening yang jatuh dari langit sinjai desa manipi yang mampu mendamaikan bumi yang gersang akan rintik air. Sekali lagi terimakasih atas waktu satu minggunya yang membuat saya paham dan dapat merasakan pentingnya persaudaraan, perjuangan, dan kemenangan. 

Akankah bisa berkunjung ke sana?? 

Penulis merupakan Kader HMI Komisariat Syariah dan Hukum Cabang Gowa Raya.
Tulisan ini adalah tanggung jawab Penulis